Rabu, 03 Juli 2013

Manisnya Ukhuwah


Manisnya Ukhuwah berasal dari persaudaraan yang diperoleh dari besarnya rasa cinta kepada Allah. Maka saling tolong-menolonglah mereka dalam kebaikan, dalam kebenaran. Rasa cinta mereka membuat mereka saling menjaga jiwa dan raga. Mereka saling menasihati dengan cara yang baik, bukan dengan menyebarkan aib. Tidak tuduh-menuduh. Tidak saling menyakiti. Mereka saling berbaik sangka, saling memaafkan.
 
Sungguh mereka senantiasa saling mendoakan dengan keikhlasan. Tidak menuntut namun memberi. Di hati mereka terpaut rindu. Rindu yang mampu membuat cemburu.

Mereka saling menyebarkan salam, karena salam mengandung do’a kebaikan.

Mereka bertemu demi kebaikan dan berpisah untuk kebaikan.

Itulah saudara sesama muslim yang saling mencintai karena Allah.


Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda:
“barangsiapa yang mengajak ke arah kebaikan, maka ia memperoleh pahala sebagaimana pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa di kurangi sedikitpun dan dari pahala-pahala mereka yang mencontohnya itu, sedangkan barang siapa yang mengajak pada keburukan, maka ia memperoleh dosa sebagaimana dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu.” (HR. Muslim)

Allah yang Maha Mulia lagi Maha agung berfirman:
“siapa saja yang saling mencintai karena keagungan-Ku, maka mereka akan dianugrahi oleh allah SWT beberapa mimbar yang terbuat dari cahaya. Mimbar inilah yang amat diinginkan oleh para nabi dan orang-orang yang mati syahid.” (HR. Tirmidzi)

“di sekitar Arsy ada menara-menara dari cahaya. Didalamnya ada orang-orang yang pakaiannya dari cahaya dan wajah mereka bercahaya. Mereka bukan para nabi dan syuhada, hingga para nabi dan syuhada kagum pada mereka”. Ketika ditanya oleh para sahabat, Rasulullah menjawab, “mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, saling berkunjung karena Allah dan saling memaafkan karena Allah”.

“barang siapa yang melapangkan kesusahan untuk seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melapangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari kiamat dan barang siapa memudahkan kesukaran seorang mukmin maka Allah akan memudahkan baginya dunia dan akhirat. Barang siapa yang menutup aib seorang muslim di dunia maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba yang suka menolong kawannya. Barang siapa yang menempuh jalan menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah baginya jalan ke surga.” (HR. Muslim)

Rasulullah saw bersabda : “demi Dia yang diriku berada ditanganNya! Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling berkasih sayang, sebarkan salam diantara kalian!”
(HR. Muslim)

“orang yang paling taat antara kamu kepada Allah adlah orang memulai ucapan salam kepada temannya.”
(HR. Thabrani)

Tak seorangpun dari kaum muslimin yang bertemu lantas mereka berjabat tangan, kecuali dosa mereka akan diampuni sebelum mereka berpisah.
(HR. Ahmad, Abu Dawud dll)

Sesungguhnya diantara hamba Allah terdapat sekelompok orang yang bukan para nabi dan bukan juga orang yang mati syahid, namun posisi mereka di sisi allah membuat para nabi dan orang yang mati syahid menjadi iri.
Para sahabat bertanya:
“Beritahukan kepada kami, siapakah mereka ya rasulullah?”
Beliau menjawab:
“mereka adalah sekelompk orang yang saling mencintai karena Allah, meskipun mereka tiada ikatan saudara dan tiada pula kepentingan materi yang memotivasi mereka. Demi Allah wajah mereka becahaya dan mereka berada di atas cahaya. Mereka tidak takut ketika manusia takut dan mereka tidak bersedih hati.
(HR. Abu Daud)

Seorang sahabat bertanya kepada rasulullah saw:
“siapakah sahabat yang paling baik bagi kami?”
Nabi menjawab:
“seseorang yang apabila kamu memandangnya akan teringat kepada Allah, apabila kamu mendengar ucapannya pengetahuanmu mengenai islam akan bertambah,dan apabila kamu melihatnya kelakuannya maka teringat kepada hari akhirat”.

“janganlah sekali-kali engkau meremehkan suatu perbuatan baik walaupun hanya menyambut saudaramu dengan wajah yang manis.” (HR. Muslim)

Rasulullah bersabda:
“sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, tidak juga harta kalian. Akan tetapi yang dipandang adalah hati dan amal kalian.” (HR. Muslim)
 “cinta karena ALLAH tidak akan bertambah hanya karena orang yang kau cintai berbuat baik kepadamu dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu”
(Yahya bin Mu’az)

Seorang mukmin menutup (aib saudaranya) dan menasehatinya sedangkan seorang fajir (pelaku maksiat) membocorkan (aib saudaranya) dan memburuk-burukkannya. (Fudhail bin ‘iyadh).

Tidaklah seorang muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak dihadapannya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata: “Amin dan bagimu seperti yang kau doakan” (Shahih Muslim)

Rasulullah: barangsiapa diantara kalian mampu memberi manfaat terhadap saudaranya maka lakukanlah (HR Muslim)

Rasulullah saw bersabda: Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai (HR. Bukhari)

“Siapa saja yang tulus rasa persaudaraannya dengan saudaranya, maka dia akan menerima kekurangan saudaranya itu, menutupi keburukannya dan memaafkan kesalahannya..”
(Imam Syafi’i)

“Doa seorang muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuaannya adalah mustajab (dikabulkan).” (HR. Muslim)

Imam Ali mengatakan: “Sahabat sejati adalah orang yang membuat kita jadi benar bukan orang yang selalu membenarkan kita”

Ukhuwah itu seutuhnya tentang rindu, yang membuat selalu tak sabar untuk bertemu, membuat terasa rugi jika tak berbagi. Ini adalah tentang hati, hati yang terikat atas dasar keimanan kepada Allah , rasa itu hadir karena ada kecintaan kepada ALLAh. Tentang doa-doa yang saling bertaut, ia adalah tulus yang menjelma, ia terasa rumit untuk diungkap namun Nyata dalam kata sederhana, ia dalam untuk diselami karena ia adalah iman yang berupa makna. Semoga Allah senantiasa mengikat hati-hati kita, saling mendoakan dan memberikan semangat.

Ukhuwah adalah cinta yang mengalir melalui keimanan, bersemi dengan pupuk nasehat dan terawat dalam do’a. Ukhuwah adalah menguatkan, menjaga, memberi dan saling mengingatkan. Alhamdulillah, Allah telah mempertemukan kita di jalan ini, jalan kebenaran. Islam yang kita cintai untuk saling mengenal, menjaga diri bersama dalam dalam kebaikan dan kesabaran.

Teman yang baik adalah yang tulus mendoakan dan mengingatkan kita kepada Allah. Dia yang mengenal diri kita dan senantiasa menjaga ukhuwah. Memberi ketenangan saat bersamanya. Ada inspirasi amal shaleh saat melihatnya. Dengan diamnya dia mendoakan. Dengan senyumnya dia menyenangkan jiwa. Dengan tawanya dia menumbuhkan keceriaan. Dengan nasihatnya dia bangkitkan semangat kerinduan. Hadiah terbaik dari seorang teman adalah kepercayaan dan ketulusan. Semoga kita dapat saling menyayangi karena Allah.

Seperti apapun keadaanmu hari ini wahai suadara(i)ku. Semoga ALLAH mengusap lembut hatimu, menjadikanmu bagian dari orang-orang yang berjiwa tenang, yang kelak akan datang padaNya dengan wajah bercahaya. Semoga hari-harimu diwarnai kasih sayangNya. Dan setiap peluh keringatmu bernilai ibadah pahala sebagai pemberat amal kebaikanmu kelak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar